sinopsis Kdrama terbaru Rooftop Prince episode 1 untuk kalian yang suka dengan KDrama.
Di suatu malam ada seekor kucing di atas atap yang sedang memandang ke bawah saat seorang pria yang memakai baju kasim berlari menyeberangi halaman.
Putra Mahkota Lee Gak (Micky Yoochun) terbangun dan melihat ke sebelahnya, tapi tidak ada seorangpun disana. Ia minum kemudian memanggil apakah ada orang diluar, tapi tidak seorangpun yang menjawab.
Seorang kasim berlari dan Lee Gak mendengar bunyi langkahnya. Lee Gak keluar dan bertanya apa yang terjadi. Dengan gemetar kasim, “Yang Mulia, Putri Mahkota…..” Lee Gak menyuruhnya berbicara dan kemudian berlari keluar. Ia terus berlari seperti orang gila menuju ke kolam.
Seorang kasim berlari dan Lee Gak mendengar bunyi langkahnya. Lee Gak keluar dan bertanya apa yang terjadi. Dengan gemetar kasim, “Yang Mulia, Putri Mahkota…..” Lee Gak menyuruhnya berbicara dan kemudian berlari keluar. Ia terus berlari seperti orang gila menuju ke kolam.
Lee Gak berhenti dan melihat tubuh yang mengambang dengan wajah dibawah. Ia maju beberapa langkah dan mulai menangis. Ia memanggil nama Putri Mahkota dan terus menuju ke arahnya. Para penjaga menahannya. Lee Gak pun berteriak menyuruh mereka melepaskannya. Ia terus memanggil istrinya dan bertanya apa yang telah terjadi.
Kamera berubah dari tubuh putri yang mengambang ke tubuh seorang pria yang mirip dengan Lee Gak yang juga mengambang di lautan. Pria itu bernama Yong Tae Yong.
Flashback. Lee Gak kecil duduk bersama ayahnya juga para menteri. Raja bertanya gadis macam apa yang di inginkannya sebagai istri. Lee Gak: “Aku ingin gadis yang cantik, jadi aku akan selalu ingin melihatnya setiap hari.” Raja dan para menteri tertawa.
Hwa Young (Sena dimasa lalu, Kim So Hyun) sedang bercermin ketika adiknya Bo Young (Park Ha dimasa lalu) masuk dan memberitahu kakaknya kalau Raja memerintahkan pemilihan Putri Mahkota dan ayahnya terpilih menjadi ayah mertua putra Mahkota dan banyak orang sudah mengirimkan hadiah pada mereka. Hwa Young berpikir kalau salah satu dari mereka akan terpilih. Tapi Bo Young berpikir kalau kakaknya lah yang bakal terpilih. Ia sangat senang memikirkan kakaknya akan jadi Putri Mahkota sehingga ia bisa melihat istana. (bengawanseoul.com)Hwa Young terlihat senang dan berjanji jika ia menjadi Putri Mahkota , maka ia akan mengundangnya ke istana setiap hari, memberinya makanan mewah dan baju yang bagus. Bo Young bertanya-tanya bagaimana wajah putra mahkota.
Kedua gadis itu kemudian duduk bersama ayah dan ibunya. Ayah memberitahu mereka kalau keluarga mereka terpilih, jadi salah satu dari mereka akan jadi Putri Mahkota. Ibu menyuruh Hwa Young untuk berhati-hati sampai seleksi final selesai, bahkan ketika minum ataupun berjalan. Karena kehormatan keluarga semua tergantung pada dirinya.
Mereka semua kaget ketika ayah memilih Bo Young untuk mengikuti pemilihan itu. Ibu kaget dan bertanya kenapa Bo Young. Ayah menjelaskan kalau Bo Younglah yang lebih sesuai dengan kriteria Putra Mahkota. Hwa Young menangis karena kecewa. Ayah menyuruhnya untuk membantu adiknya mempersiapkan diri. Dengan airmata berlinang, ia menyanggupinya, sedangan Bo Young merasa khawatir dan merasa bersalah.
Di masa kini, Park Ha kecil duduk bersama ayahnya sedangkan Sena datang bersama ibunya. Ibu berkata kalau mereka akan hidup bersama dan menyuruh Park Ha untuk memanggil Sena, unni.
Dimasa kini, Sena dan Park Ha tidak berhubungan darah, sedangkan dimasa lalu mereka saudara kandung.
Ibu memukul kaki Sena karena tidak menjaga adiknya dengan baik sehingga pipi Park Ha terluka bakar. Ayah bersyukur kalau rumah mereka tidak jadi terbakar dan heran kenapa anak-anak mencoba memasak ramen sendiri. (bengawanseoul.com)Ayah kemudian berteriak pada Park Ha supaya tidak menyentuh kompor gas lagi, jika tidak ia akan mendapat masalah. Ibu memukul Sena lagi.
Kedua gadis itu kemudian berada di sebuah minimarket dimana Sena memasukkan beberapa barang ke dalam tas adiknya. Mereka tertangkap oleh pemilik toko. Pemilik toko itu menyuruh Sena untuk membuka tas adiknya.Sena menolak tapi pemilik toko memaksa dan mengeluarkan barang-barang curian itu. Sena kemudian memarahi adiknya dan menuduhnya mencuri, sedangkan Park Ha berkeras kalau ia tidak melakukan itu. Ia terus menuduhnya dan berteriak padanya, sedangkan Park Ha menangis sambil berkata kalau ia tidak melakukannya.
Di toko lain, Sena melakukannya lagi, tapi kali ini ayahnya melihat semuanya. Ia pun memukul kaki Sena dan menyuruhnya untuk tidak melakukan hal seperti itu lagi.
Sena meninggalkan Park Ha kecil di belakang mobil truk. Ia membukanya dan melihat adiknya tertidur. Ketika pemilik truk menyalakan mesin, ia ingin memanggil adiknya, tapi mengurungkan niatnya, kemudian melemparkan susu dan menutupnya kembali. Sena memandang truk yang berjalan menjauh. Park Ha bangun dan melihat ada susu didekatnya. Ia teringat kalau kakaknya menyuruhnya tinggal ketika ia membeli susu. Ia pun memanggil kakaknya, tapi Sena hanya memandangnya kemudian berbalik pergi.
Dimasa lalu, Bo Young sedang didandani oleh ibunya. Ibunya tidak puas dan menyuruhnya berganti pakaian. Sedangkan Hwa Young memandang dengan iri. Ibu bertanya pada Hwa Young pita apa yang sebaiknya dipakai adiknya. Hwa Young memilih pita berwarna oranye, tapi Ibu menyuruhnya mengambil pita yang dihadiahkan padanya musim gugur yang lalu. Bo Young berkata pada ibunya kalau pita itu milik kakaknya dan pita yang dipilih kakaknya sudah cukup bagus. Tapi ibu berkata tidak karena putra Mahkota menginginkan gadis yang cantik. Ibu menambahkan kalau ia harus terlihat secantik mungkin.
Bo Young pergi kekamar kakaknya dimana Hwa Young sedang menyetrika. Bo Young mengajaknya makan persimon kering. Hwa Young berkata kalau ia ingin menyetrika rok adiknya. Bo Young berterimakasih dan bertanya apa kakaknya marah karena ia memakai pitanya. Hwa Young berbohong kalau ia tidak apa-apa. Ia terus melihat setrikanya dan mengukur ke pipinya sendiri. Ia terus memanaskan setrika itu. Kelihatannya ia punya maksud buruk. Hwa Young menambahkan kalau besok ayahnya akan memasukkan namanya. Ia mendesah kalau hari berjalan begitu cepat. Bo Young berkata kalau ia sedih karena mereka harus segera berpisah. Ia berjanji akan mengundangnya ke istana setiap hari dan berbagi hal-hal yang baik (makanan dan pakaian).
Bo Young berusaha menyuapkan persimmon itu ke mulut kakaknya dan menyuruhnya makan sambil menyetrika. Hwa Young menyuruhnya makan terlebih dahulu. (bengawanseoul.com)Mereka pun berdebat sebentar. Hwa Young kesal dan mendorong adiknya yang membuat persimmon itu jatuh ke lantai. Hwa Young mengambilnya dengan masih membawa setrika. Ia kemudian berpura-pura tersandung roknya sehingga terjatuh yang membuat setrika itu mengenai pipi Bo Young. Bo Young pun berteriak.
Bo Young berusaha menyuapkan persimmon itu ke mulut kakaknya dan menyuruhnya makan sambil menyetrika. Hwa Young menyuruhnya makan terlebih dahulu. (bengawanseoul.com)Mereka pun berdebat sebentar. Hwa Young kesal dan mendorong adiknya yang membuat persimmon itu jatuh ke lantai. Hwa Young mengambilnya dengan masih membawa setrika. Ia kemudian berpura-pura tersandung roknya sehingga terjatuh yang membuat setrika itu mengenai pipi Bo Young. Bo Young pun berteriak.
Melihat hal ini, ayah menjadi marah dan bertanya bagaimana ini bisa terjadi. Ia menyalahkan istrinya. Ibu bingung apa yang harus mereka lakukan karena luka itu akan terus ada dipipinya sepanjang hidupnya. Ayah menyuruhnya diam. Ia berkata kalau ia akan memasukkan nama Hwa Young untuk menggantikan Bo Young
Hwa Young menikah dengan Lee Gak sedangkan Bo Young melihat dari rumahnya dengan wajah yang ditutupi cadar dan menangisnya. Di pipinya terdapat luka bakar yang besar. Hwa Young terlihat sangat bahagia.
Beberapa tahun kemudian, Bo Young dewasa (Han Ji Min) sedang menyulam mawar dan kupu-kupu. Wajahnya tetap ditutupi cadar.
Hwa Young dewasa (Jung Yumi) memamerkan sulaman adiknya dan mengaku kalau itu sulamannya. Bo Young hanya bisa melirik kakaknya. Lee Gak berkata kalau sulaman Hwa Young sangat bagus sampai-sampai kupu-kupu pun tertipu. Ia kemudian membaca sebuah puisi kemudian menyuruh Hwa Young meneruskannya. Hwa Young tidak bisa kemudian melirik adiknya, jadi Bo Young kemudian meneruskan puisi tersebut.
Lee Gak pun mengalihkan perhatiannya pada Bo Young dan mereka pun saling berbalas puisi. Mereka pun kemudian mengobrol dan saling menggoda. Hwa Young cemburu dan berjalan mendekati Lee Gak . Ia berkata kalau ia ingin melihat bunga yang sedang mekar di dekat kolam Bu Yong. Lee Gak pun menyuruh semua orang untuk pergi kesana.
Saat mereka berjalan, Hwa Young mulai berbicara tentang bunga di sebelah sana, tapi Lee Gak memandang Bo Young dan berkata kalau ia membuat teka-teki untuknya. Teka-teki itu cukup sulit sehingga ia tidak akan mudah mendapatkan jawabannya. Jika ia bisa menjawab dalam dua hari, maka ia akan memberi hadiah yang besar. Teka-teki itu adalah, “Apa yang mati ketika ia hidup dan hidup ketika ia mati. Lee Gak mengulangnya kemudian bertanya apakah Hwa Young tahu teka-teki itu. Hwa Young menjawab kalau ia tidak tahu. Mereka tersenyum satu sama lain sedangkan Bu Young memandang mereka dengan pandangan sedih.
Lee Gak menyuruh agar menutupi tubuh Putri Mahkota ketika mengangkatnya untuk menjaga kehormatannya. Ia melarang seorangpun memasuki kamar mereka dan meminta kamar itu dijaga. Ia juga tidak menginginkan ada sebuah cangkir atau piringpun disentuh. Ia mulai menangis dan bertanya-tanya siapa orang yang ingin mengambil nyawa Putri Mahkota. Ia bersumpah akan menemukan pembunuhnya dan mencabik badannya, sedangkan orang yang membantu pembunuhan itu juga akan dihukum.
Seluruh pejabat berduka dan ada rakit yang dibuat untuk mengambil tubuhnya.
Seluruh pejabat berduka dan ada rakit yang dibuat untuk mengambil tubuhnya.
Lee Gak menangis sambil melihat sulaman kupu-kupu. Airmatanya membuat kupu-kupu itu hidup dan terbang.
Dimasa kini di New York, Tae Yong (Micky Yoochun) berusaha memegang seekor kupu-kupu dan melihat Park Ha sedang menjual buah-buahan. Ia tertawa ketika melihat kupu-kupu itu mendarat di bahu Park Ha. Ia segera membuat gambar sketsanya. Beberapa anak kecil mencuri buah yang dijual Park Ha. Park Ha langsung meneriaki mereka sambil melemparkan apel pada mereka, sayangnya apel itu malah mengenai kepala Tae Yong dan membuatnya jatuh terjengkang.
Tae Mu (Lee Tae Sung) datang dan bertanya apakah Tae Yong baik-baik saja. Park Ha langsung mendekati Tae Yong dan bertanya apa ia baik-baik saja. Ia mendengar Tae Mu berbicara dengan bahasa Korea dan bertanya apakah mereka orang Korea. Tae Mu membenarkan. Park Ha minta maaf. Tae Mu menunjuk kalau anak-anak mencuri buah-buahannya, Park Ha pun langsung berlari mengejar mereka. Tae Mu bertanya sekali lagi apakah Tae yong baik-baik saja. Tae Yong tidak apa-apa dan bertanya kenapa kakaknya terlambat.
Tae Mu dan Tae Yong sedang minum di sebuah bar. Tae Mu berkata kalau ia membutuhkan waktu dua jam untuk keluar dari bandara. Tae Yong bertanya tentang keadaan neneknya. Tae Mu hanya menjawab jika ia tidak membuat hidup neneknya sulit, maka ia akan baik-baik saja. Mereka kemudian melihat Park Ha bekerja sebagai pelayan disana. (bengawanseoul.com)Tae Mu menunjuknya dan menyebutnya gadis apel. Tae Yong kemudian menunjukkan gambar sketsanya. Tae Mu heran dan bertanya apa ia mengenalnya. Tae Yong berkata kalau ia tidak mengenalnya, tapi ia melihatnya ketika menunggu Tae Mu dan berpikir kalau ia cantik, Tae Mu tersenyum dan berkata kalau ini pertama kalinya Tae Yong menyebut seorang gadis cantik.
Tae Mu sedang mencuci tangannya dan secara tidak sengaja mendengar kalau teman kerja Park Ha bertanya apa besok ia libur untuk menonton film. Park Ha berkata kalau ia menukar shiftnya dengan orang lain jadi besok lagi ia baru bisa libur. Tae Mu kembali menemui Tae Yong dan berkata kalau besok gadis apel akan libur dan menyuruh Tae Yong untuk menemuinya. Tae Yong heran bagaimana kakaknya bisa tahu, Tae Mu hanya menjawab kalau ia berpengalaman. Tae Mu melihat Park Ha datang dan mendesak adiknya untuk mengajak Park Ha pergi, tapi Tae Yong tidak berani dan berkata kalau ia menyewa sebuah yatch untuk membuat sketsa pelabuhan New York. Ia kemudian mengundang Tae Mu untuk ikut.
Tae Mu sedang mencuci tangannya dan secara tidak sengaja mendengar kalau teman kerja Park Ha bertanya apa besok ia libur untuk menonton film. Park Ha berkata kalau ia menukar shiftnya dengan orang lain jadi besok lagi ia baru bisa libur. Tae Mu kembali menemui Tae Yong dan berkata kalau besok gadis apel akan libur dan menyuruh Tae Yong untuk menemuinya. Tae Yong heran bagaimana kakaknya bisa tahu, Tae Mu hanya menjawab kalau ia berpengalaman. Tae Mu melihat Park Ha datang dan mendesak adiknya untuk mengajak Park Ha pergi, tapi Tae Yong tidak berani dan berkata kalau ia menyewa sebuah yatch untuk membuat sketsa pelabuhan New York. Ia kemudian mengundang Tae Mu untuk ikut.
Park Ha mendapat telpon kemudian memberitahu rekan kerjanya kalau ia akan pergi ke Korea. Rekan kerjanya bertanya apakah ia sudah menemukan ayahnya. Park Ha membenarkan dan ia baru saja mendapatkan telpon dari Korea.
Tae Mu sedang mengemudikan kapal, kemudian mendapat telpon dari nenek. Ia mencoba memberikan telpon itu pada Tae Yong, tapi Tae Yong menolaknya dan berkata kalau nanti ia akan menelpon. Tae Mu heran kenapa Tae Yong tidak mau menerimanya. Tae Yong memukul tangan Tae Mu sehingga telpon itu jatuh.
Tae Mu menjadi marah dan berkata kalau nenek menyuruhnya menyeretnya pulang. Tae Yong menyuruhnya berbohong kalau ia tidak menemukannya. (bengawanseoul.com)Tae Mu memberitahunya kalau nenek, tidak, ia kemudian mengkoreksinya dan menyebutnya Presdir ingin pensiun. Tae Yong heran kenapa neneknya ingin memberikan perusahaan padanya padahal ia tidak bisa menjalankannya, lagipula ada paman dan Tae Mu.
Tae Mu menjawab kalau Presdir berkata kalau perusahaan ini milik keluarga Tae Yong, bukan ayah maupun dirinya. Tae Yong menjawab kalau mereka keluarga. Tae Mu menyahut kalau hubungan keluarga mereka hanyalah setengah. Presdir bukan neneknya dan selama ini ayahnya selalu menjadi duri bagi Presdir karena ia hanyalah anak hasil selingkuh kakek mereka. Tae Yong tidak ingin Tae Mu mengatakan hal itu. Tae Mu menyuruhnya untuk tidak membuatnya mengatakan hal itu dan ia harus naik pesawat selama 14 jam untuk melaksanakan perintah Presdir.
Tae Mu menjawab kalau Presdir berkata kalau perusahaan ini milik keluarga Tae Yong, bukan ayah maupun dirinya. Tae Yong menjawab kalau mereka keluarga. Tae Mu menyahut kalau hubungan keluarga mereka hanyalah setengah. Presdir bukan neneknya dan selama ini ayahnya selalu menjadi duri bagi Presdir karena ia hanyalah anak hasil selingkuh kakek mereka. Tae Yong tidak ingin Tae Mu mengatakan hal itu. Tae Mu menyuruhnya untuk tidak membuatnya mengatakan hal itu dan ia harus naik pesawat selama 14 jam untuk melaksanakan perintah Presdir.
Tae Yong menyuruhnya berhenti. Tae Mu memukulnya dan kepala Tae Yong mengenai pinggir kapal kemudian terjatuh ke laut. Tae Mu kaget dan ingin menolongnya, tapi ada sesuatu yang terbersit di kepalanya. Ia pun mengurungkan niatnya dan segera menghapus sidik jarinya di alat kemudi kemudian meletakkan barang kembali ke tempatnya. Ia juga mebuang ponsel Tae Yong karena ada foto mereka berdua. Tae Mu kemudian berenang menuju pantai.
Tae Mu kembali ke Korea dan Sena (Jung Yumi) menjemputnya. Dibelakang mereka Park Ha juga kembali ke Korea.
Didalam mobil, Tae Mu memeluk Sena. Sena bertanya kenapa ia tiba-tiba begini, tapi Tae Mu menyuruhnya untuk diam.
Didalam mobil, Tae Mu memeluk Sena. Sena bertanya kenapa ia tiba-tiba begini, tapi Tae Mu menyuruhnya untuk diam.
Nenek mendengar kalau Tae Yong hilang. Nenek bertanya apa maksudnya dan Tae Mu berkata kalau ini belum bisa disebut hilang. Ayah Tae Mu menjelaskan kalau Tae Mu menganggapnya hilang karena ia tidak berhasil mengontaknya selama 5 hari ketika di New York, jadi lebih baik melaporkannya ke polisi di New York. Seseorang bertanya apa Tae Mu tidak menelponnya ketika ia akan pergi ke New York. Tae Mu menjawab kalau ia menelponnya, tapi Tae Yong tidak muncul dan semua kawannya tidak tahu keberadaannya. Nenek menjadi khawatir. Tapi pria itu berkata kalau ia akan mengirim seseorang ke Amerika untuk menyelidiki keberadaannya. Tae Mu terlihat sedikit gugup.
Park Ha sedang berada di kantor polisi dan seorang polisi bertanya apakah ia Park Ha yang datang dari Amerika. Ia berkata kalau tes DNA mereka sesuai. Park Ha bertanya dimana ayahnya sekarang. Polisi itu berkata kalau ia tidak bisa menghubungi ayahnya. Park Ha bertanya apa ayahnya menghindarinya dan mencoba untuk tidak bertemu dengannya. Polisi itu tidak berpikiran demikian karena ayahnya mencari putrinya yang hilang dan memasukkan datanya ke database DNA, jadi jelas-jelas ayahnya ingin bertemu dengannya. Park Ha bingung kenapa jadi begini.
Park Ha sedang berada di kantor polisi dan seorang polisi bertanya apakah ia Park Ha yang datang dari Amerika. Ia berkata kalau tes DNA mereka sesuai. Park Ha bertanya dimana ayahnya sekarang. Polisi itu berkata kalau ia tidak bisa menghubungi ayahnya. Park Ha bertanya apa ayahnya menghindarinya dan mencoba untuk tidak bertemu dengannya. Polisi itu tidak berpikiran demikian karena ayahnya mencari putrinya yang hilang dan memasukkan datanya ke database DNA, jadi jelas-jelas ayahnya ingin bertemu dengannya. Park Ha bingung kenapa jadi begini.
Park Ha pergi ke upacara pemakaman ayahnya dan menangis.
Sena dimarahi ibunya karena tidak datang ke upacara pemakaman lebih awal. Sena beralasan kalau ia punya urusan yang penting. Ibunya heran jika ia bekerja begitu keras di kantor, kenapa tidak ada temannya yang datang. Sena berkata kalau marganya Hong sedangkan ayahnya Park, jadi ia tidak ingin temannya datang dan tahu kalau ia hanya anak tiri. Mereka masuk dan Sena melihat Park Ha yang sedang menangis. Sena bertanya siapa gadis yang mengis itu. Sena kemudian mengenalnya dan bertanya pada ibunya lagi. Ibu bertanya apa ia tidak mengenalnya, gadis itu adalah Park Ha. Sena langsung teringat ketika ia membiarkan Park Ha terbawa mobil truk
Sena dimarahi ibunya karena tidak datang ke upacara pemakaman lebih awal. Sena beralasan kalau ia punya urusan yang penting. Ibunya heran jika ia bekerja begitu keras di kantor, kenapa tidak ada temannya yang datang. Sena berkata kalau marganya Hong sedangkan ayahnya Park, jadi ia tidak ingin temannya datang dan tahu kalau ia hanya anak tiri. Mereka masuk dan Sena melihat Park Ha yang sedang menangis. Sena bertanya siapa gadis yang mengis itu. Sena kemudian mengenalnya dan bertanya pada ibunya lagi. Ibu bertanya apa ia tidak mengenalnya, gadis itu adalah Park Ha. Sena langsung teringat ketika ia membiarkan Park Ha terbawa mobil truk
Park Ha keluar dengan memakai baju hitam. Ibu berkata karena sekarang mereka berkabung, ini bukan saat yang tepat untuk bergembira karena telah menemukannya setelah menghilang selama 15 tahun. Mereka akan membicarakan semuanya setelah pemakaman. Ibu heran, karena saat itu Park Ha sudah berumur 9 tahun jadi seharusnya ia sudah tahu nama ayah dan alamat rumah, kenapa ia bisa hilang.
Park Ha menunjukkan sebuah luka dikepalanya. Ia mendapatkan kecelakaan , yang ia bisa ingat hanyalah ia tinggal lama di rumah sakit . Ibu mengerti. Ia kemudian bercerita, saat itu ia dan ayahnya sudah berpikir yang bukan-bukan, karena Park Ha tidak ingat apapun, pantas saja mereka tidak bisa menemukannya. Sena sedikit gelisah.
Ibu menyuruh Park Ha untuk membantunya mengurus tamu, Sena yang khawatir kalau Park Ha ingat kalau dirinyalah yang membiarkan Park Ha hilang memastikan kalau Park Ha tidak ingat apa-apa.
Park Ha menunjukkan sebuah luka dikepalanya. Ia mendapatkan kecelakaan , yang ia bisa ingat hanyalah ia tinggal lama di rumah sakit . Ibu mengerti. Ia kemudian bercerita, saat itu ia dan ayahnya sudah berpikir yang bukan-bukan, karena Park Ha tidak ingat apapun, pantas saja mereka tidak bisa menemukannya. Sena sedikit gelisah.
Ibu menyuruh Park Ha untuk membantunya mengurus tamu, Sena yang khawatir kalau Park Ha ingat kalau dirinyalah yang membiarkan Park Ha hilang memastikan kalau Park Ha tidak ingat apa-apa.
Dimasa lalu, Raja sedang bertemu dengan Lee Gak dan para menterinya. Lee Gak berkeras kalau Putri Mahkota dibunuh. Mereka bingung apa alasan membunuh Putri Mahkota. Lee Gak berkeras kalau mereka harus menemukan alasannya.
Ayah Hwa Young berkata kalau Hwa Young punya kebiasaan berjalan keliling istana ketika ia tidak bisa tidur. Itu adalah kecelakaan, mungkin saja ia terpeleset dan meninggal. Lee Gak berkata kalau itu tidak mungkin, jika ia berjalan dimalam hari, maka dayang-dayangnya pasti menemaninya, jika ia terjatuh, kenapa mereka tidak menolongnya.
Ayah Hwa Young berkata kalau Hwa Young punya kebiasaan berjalan keliling istana ketika ia tidak bisa tidur. Itu adalah kecelakaan, mungkin saja ia terpeleset dan meninggal. Lee Gak berkata kalau itu tidak mungkin, jika ia berjalan dimalam hari, maka dayang-dayangnya pasti menemaninya, jika ia terjatuh, kenapa mereka tidak menolongnya.
Seorang polisi berkata kalau mereka sudah menemukan dayang yang melayaninya malam itu. Dayang itu bersembunyi sehingga mereka harus menangkapnya. Dayang itu bercerita kalau malam itu Hwa Young tidak bisa tidur, jadi ia berjalan-jalan seperti biasa, tiba-tiba perhatian dayang itu teralihkan dan ketika ia kembali Hwa Young terlanjur meninggal. Karena takut, ia kemudian melarikan diri dari istana. Raja berkata kalau dayang itu harus dihukum mati, tapi polisi melapor kalau dayang itu sudah meninggal. Ia melarikan diri dan terkena pedang para polisi. Ayah Hwa Young berkata kalau dayang itu sudah mendapatkan hukuman setimpal dan ia ingin menutup penyelidikan kasus ini serta mulai mengadakan upacara penguburan. Raja setuju dan kelihatannya ia sedang tidak sehat.
Ayah Hwa Young kelihatan mencurigakan karena ia begitu tenang padahal putrinya baru saja dibunuh. Raja juga begitu mudah melepaskan kasus ini sehingga Lee Gak harus mengumpulkan orang-orangnya sendiri untuk menyelidiki kasus ini.
Ayah Hwa Young kelihatan mencurigakan karena ia begitu tenang padahal putrinya baru saja dibunuh. Raja juga begitu mudah melepaskan kasus ini sehingga Lee Gak harus mengumpulkan orang-orangnya sendiri untuk menyelidiki kasus ini.
Man Bo sedang minum di sebuah rumah minum. Dengan sengaja ia memegang pantat seseorang. Ternyata itu pantat seorang pria yang segera menghajarnya. Suara Lee Gak menjelaskan tentang Song Man Bo. Ia berumur 22 tahun. Ia adalah anak haram sehingga tidak bisa menjadi pejabat pemerintahan, tapi ia pandai dan tidak pernah melupakan semua informasi yang didapatnya. Lee Gak mendaftar semua hal yang Man Bo tahu dan bertanya apa ada hal yang tidak ia ketahui? Lee Gak menambahkan kalau Man Bo berhasil memecahkan kasus pembunuhan tahun lalu, ia juga memberitahunya kalau kalau ini juga ada kasus pembunuhan.
Suara Lee Gak kemudian menjelaskan tentang Woo Yong Sul saat Yong Sul akan dipenggal. Yong Sul sudah membunuh orang yang membunuh ibu dan memperkosa adiknya. Ia juga membunuh 7 orang pengawal pria itu dan 9 orang yang mengejarnya. Lee Gak bertanya kenapa Yong Sul belajar menggunakan pedang. Yong Sul menjawab kalau ia belajar pedang untuk melindungi rakyat dan negara. Lee Gak menyuruhnya untuk melindunginya.
Suara Lee Gak kemudian menjelaskan tentang Do Chi San. Chi San berpakaian wanita dan sedang mengintip seorang pria dikamar mandi. Chi San mendekati Lee Gak dan menghormat. Chi San menjadi kasim sejak ia masih kecil. Ia diusir karena terlalu akrab dengan para dayang. Sebagai bagian dari gisaeng, Chi San tahu apa yang terjadi antara pria dan wanita dan tahu apapun yang terjadi dimana saja bahkan dalam kamar istana. (bengawanseoul.com)Lee Gak bertanya apa ada hal yang tidak diketahuinya. Apa isi rumor tersebut? Apakah kematian Putri karena kecelakaan ataukah pembunuhan?
Lee Gak memberikan tugas masing-masing orang sesuai dengan keahliannya. Man Bo menjadi gurunya. Yong Sul harus menjadi pengawalnya sedangkan Chi San menjadi kasimnya. Keempatnya berjalan ke kamar Lee Gak.
Ia memberitahu mereka kalau malam itu ia minum bersama Hwa Young. Sebelumnya, Bo Young datang karena ia tahu jawaban teka-tekinya. Bo Young menjawab dengan benar dan setelah ia pergi, ia minum satu gelas anggur dan tertidur. Ketika ia terbangun, ia tidak melihat Putri.
Lee Gak melihat ke dalam air. Man Bo datang dan berkata kalau Putri telah diracuni (dalam bayangan ia berjalan mengikuti putri). Putri berjalan ke kolam, dan ketika racun itu mulai berefek dan menyebar ke dalam tubuhnya, ia pun terjatuh ke kolam.
Yong Sul berkata kalau ia sudah mencari pria yang menjual racun, tapi ia sudah meninggal. Racun yang dijualnya biasanya sianida. Lee Gak, “Sianida. Racun bubuk putih.” Man Bo berpikir kalau racun itu diletakkan pada buah persimmon kering. Bubuk putih pada persimmon akan sulit dideteksi sebagai racun hanya dengan pandangan mata. Lee Gak bertanya apa mereka menaburkan racun itu pada persimmon kering. Chi San berlari dan Lee Gak menyuruhnya segera mengatakan apa yang diketahuinya.
Chi San mendengar kalau orang-orang membicarakan tentang kematian putri, mereka juga membicarakan tentang racun. Putri tidak meninggal karena kecelakaan.
Chi San melaporkan kalau ada saksi mata malam itu, yang mungkin melihat putri, ia menambahkan kalau ia sudah menemukan saksi mata tersebut. Lee Gak pun mengajak mereka pergi ke sana. Mereka berempat berlari. Kepala kura-kura berputar, kemudian mereka naik kuda. Ketika mereka melewati hutan, Lee Gak bertanya apa Chi San yakin kalau ini tempatnya. Chi San membenarkan. Tiba-tiba ada panah yang melayang dan hampir mengenai Lee Gak. Para pembunuhpun muncul. Yong Sul melindungi Lee Gak. Mereka naik ke atas tebing. Semua panah yang menuju mereka meleset.
Mereka melompat dari atas tebing dan berharap bisa mendarat di tebing yang berseberangan. Tiba-tiba bulan menjadi gelap kemudian terjadi gerhana dan mereka masuk ke awan yang gelap
Dimasa kini, Sena muncul dipasar dan melihat adik dan ibunya sedang mengobrol. Ibu memuji Park Ha karena bisa membuka toko dalam jangka waktu dua tahun. Park Ha mencoba merendahkan dirinya. Sena berkata seharusnya ibunya istirahat dirumah jika kaki dan tangannya patah. Ibu bertanya apa Sena melakukan sesuatu untuknya ketika kaki dan tangannya patah. Park Ha meminta Sena untuk menelponnya jika ia sibuk, jadi ia bisa mengantarkan ibu pulang. Sena kemudian membantu ibunya berdiri dan menyuruhnya bergegas karena hari ini ia capek. Merekapun mengucapkan selamat tinggal dan Sena memapah ibunya dengan tidak sabar. Park Ha hanya memandangnya dengan tersenyum.
Park Ha pulang ke rumah dan minum segelas air. Tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang aneh dan memandang rumahnya. Tiba-tiba ia melihat empat pria duduk didalam rumahnya dan masih ada sinar bulan di tubuh mereka. Ia kaget, kemudian menjatuhkan gelasnya dan bertanya, “Siapa kalian?”
Yong Sul, Man Bo dan Chi San langsung melindungi Lee Gak. Park Ha mengambil wajan dan mengarahkan pada mereka sambil bertanya, “ Siapa kalian?”
Credit: www.dramabeans.com
source : bengawanseoul.com