menunggu demi cinta jauh lebih menyentuh daripada cerita hingar bingar di televisi. Cinta memiliki taraf yang berbeda, mencapai tanpa ego, tanpa aku, berkorban demi pihak lain barulah yang paling tulus. Proses menunggu demi cinta mungkin sangat menderita, namun ketulusan itu mungkin sudah tidak lagi ada di masyarakat modern yang terpikat dengan kemewahan.
Pada hakikatnya, manusia seharusnya tidak mendua dan seyogyanya bertanggung jawab demi cinta. Sekalipun keadaan tidak seperti yang diinginkan juga harus berpegang teguh pada sumpah janji semula, tak peduli dalam keadaan mujur ataupun malang, sulit atau derita, tidak meninggalkan ataupun mencampakkan sang kekasih