Yeon Woo yang sekarang bernama Wol diculik. Ia dikunci dalam sebuah tandu. Ia menjadi panik dan memukul-mukul tandu itu. Kenangannya ketika ia terperangkap didalam peti mati kembali.
Ingatan lain mulai terpicu, termasuk cuplikan masa remajanya ketika ia bersama Hwon, Ia bertanya-tanya, “Ingatan siapa ini?”. Karena terlalu shock, ia pun pingsan.
Putri Min Hwa menempelkan sendok yang sudah didinginkan diatas salju ke kedua matanya sambil mengucapkan mantra agar matanya yang bengkak segera sembuh. Ketika ia melepas sendoknya, ia melihat Yeom berlutut didepannya. Ia mendesah, kerinduannya pada Yeom membuatnya berhalusinasi. Min Hwa langsung memalingkan muka ketika Yeom berkata kalau ia bukan halusinasi. Ia tidak ingin suaminya melihat wajahnya yang bengkak. Yeom meyakinkannya kalau ia terlihat cantik. Min Hwa langsung senang , “Jadi kau tidak akan meninggalkanku?” Yeom heran, kapan ia pernah mengatakan hal seperti itu. Min Hwa memintanya untuk berjanji kalau Yeom tidak akan pernah meninggalkannya.
Yeom berjanji dan Min Hwa langsung memeluknya yang membuat mereka berdua terjatuh. Tapi ada seseorang yang melihat kejadian itu. Seol pun pergi dengan hati yang hancur.

Nok Young mencari Wol dikamar, tapi ia tidak ada. Ia langsung tahu kalau ada yang tidak beres.Ketika ia keluar dan melihat Janshil, Janshil langsung menjatuhkan makanannya. Ia berkata kalau pemilik rumah sedang membuat kue, jadi ketika Wol pergi, ia mengira ia pergi mencari Seol. Seol yang baru datang heran dan bertanya apa yang terjadi pada Wol. Nok Young langsung memarahinya karena tidak mematuhi perintahnya. Pemilik rumah memberikan surat yang ditinggalkan oleh penculik, karena Nok Young tidak mau kembali ke istana, maka mereka mengambil muridnya sebagai gantinya. Bila Nok Young mau gadis itu kembali, maka ia harus kembali ke istana. Nok Young langsung menyuruh gadis-gadis itu untuk mengepak barangnya karena mereka akan pergi ke ibu kota.
Ketika Wol ditarik keluar, para pelayan mengira kalau Wol sudah meninggal. Salah satu Menteri memeriksanya dan berkata kalau ia masih hidup. Ia terus memandangi Wol, mungkin merasa mengenali wajahnya. Wol membuka matanya dan memukulkan kepalanya ke hidung menteri tersebut dan langsung melarikan diri. Ia dikejar oleh para pelayan menteri tersebut.
Pada saat yang sama, Yang Myung juga dikejar oleh orang-orang yang ingin dia masuk ke dunia politik. Mereka mohon padanya untuk meluangkan waktu, mereka bukan orang jahat, tapi Yang myung meninggalkan mereka dan kemudian muncul lagi dengan menyamar sebagai seorang penghibur. Sayangnya mereka mengenalinya dan ia pun dikejar lagi.
Wol menemukan seorang biksu di jalan dan minta bantuannya untuk melepaskan diri dari para pengejarnya, ia tidak sadar kalau biksu itu adalah Yang Myung yang sedang menyamar. Yang Myung segera menggandeng tangannya dengan erat dan mengajaknya berlari. Di tempat yang aman, mereka berhenti, Yang Myung pun segera memegang bahunya. Karena terlalu erat dan merasa tidak kenal, Wol langsung melepaskan tangannya dan memelototinya dengan penuh tuduhan, kenapa ia berlaku tidak sopan padanya?
Yang Myung mengenali pandangan itu dan bertanya, “Apa kau tidak mengenaliku? Apa kau benar-benar tidak tahu siapa aku?” . Ia memandang Wol dengan pandangan penuh harapan dan rasa sakit.
Pertemuan mereka diganggu oleh kedatangan anak buah menteri. Yang Myung segera melawan mereka. Mereka pun berlari lagi. Dalam voiceover terdengar sisa dari percakapan mereka . Yang Myung bertanya apa ia benar-benar seorang peramal, Wol mengiyakan. Ia kemudian bertanya lagi apa Wol benar-benar tidak mengenalinya, Wol meminta maaf dan memberitahunya kalau ini pertamakalinya ia bertemu dengannya.
Yang Myung menunjukkan arah ke rumah kaca dan memintanya menunggunya disana. Wol berlari ke arah yang ditunjukkan Yang Myung, sedangkan Yang Myung melawan para pengejarnya. Sayangnya, anak buah menteri yang lain menemukan Wol dan memojokkannya. Yang Myung mendengar teriakan Wol, ia menengok kebelakang dan dipukul kepalanya. Ia pun pingsan di jalanan.
Sesampai di istana, Wol dikunci dalam sebuah kamar. Ia memukuli pintu dan berusaha membukanya, sayangnya ia tidak berhasil.
Menteri itu kemudian melaporkan pada Ibu Suri kalau Nok Young menolak untuk kembali. Ibu Suri sangat marah. Ia berkata kalau Nok Young orang yang tak tahu terimakasih. Pa bertanya apa mereka pulang dengan tangan kosong? Menteri itu memberitahunya kalau ia menculik putri spiritual Nok Young untuk dijadikan tawanan agar Nok Young mau kembali ke istana. Menteri itu kemudian mengusulkan agar mereka menggunakan gadis itu sebagai jimat manusia yang akan jauh lebih kuat daripada jimat biasa.
Meskipun begitu, Ibu Suri menolak dengan keras kalau peramal rendahan itu dimasukkan ke dalam istana, Raja pun pasti tidak akan mengijinkannya melakukan itu. Menteri itu mengusulkan agar peramal itu dijadikan pendamping tidur Raja, ia akan menjaga tidurnya serta menjadi jimat penghalang energi jahat. Jika ia bisa meningkatkan kesehatan Raja sehingga ia bisa mendapatkan keturunan, maka ini hal yang pantas dicoba.
Ibu Suri setuju dan memberi mereka waktu sebulan untuk mencoba, sampai tanggal yang ditentukan untuk Raja dan Ratu menyempurnakan perkawinan mereka.
Kepala Peramal menyuruh Wol mempersiapkan tugasnya. Wol menolak dan ingin berbicara dengan atasannya, peramal itu kemudian menampar Wol karena keangkuhannya. Ia memperingatkannya, tindakannya bisa membuat nyawanya melayang.
Hwon mendengar laporan Woon kalau Wol menghilang tanpa jejak. Hwon mendesah dengan kecewa kalau Wol adalah hantu. Ia mungkin jiwa yang masih berkeliaran karena punya urusan yang belum selesai. Hwon berpikir kalau ia bisa mendengarkan hantu itu berkeluh kesah dan menyelesaikan masalahnya. Woon mengusulkan kalau ia akan terus mencari, tapi Hwon melarangnya dan berkata kalau itu hanya delusi satu malam saja.
Hyung Sun mengumumkan kalau dokter istana datang dan membawakan teh. Teh itu adalah teh herbal dengan menyeduh bunga chamomile kering. Hwon merasa curiga dan bertanya, apa fungsi the itu. Dokter berkata kalau teh itu membawa efek penenang yang bisa membuatnya tidur nyenyak . Hwon memikirkan Wol saat ia berkata kalau ia tidak takut pada mimpi yang tidak berguna. Ia pun meminum tehnya.
Wol menahan air matanya ketika ia dimandikan diberi pakaian dan disajikan sebagai jimat manusia untuk Raja. Matanya ditutup dengan secarik kain putih dan dibawa ke kamar Raja setelah Raja tertidur. (bengawanseoul.com)Ia dianggap sebagai objek mistis bukan manusia yang digunakan untuk menangkal energi buruk.
Woon keluar dan memandang bulan dilangit. Ia melihat pejabat Departemen Physiognomi (seni meramal bentuk mata, hidung telinga dan wajah) datang dengan membawa jimat hidup yang wajahnya ditutupi sugechima putih. Ketika ia akan membuka penutup matanya, pejabat tersebut melarangnya karena akan mengurangi energi spiritual jimat tersebut.
Wajah Wol terus ditutupi sampai ia masuk ke dalam kamar dan ketika ia melihat wajah Hwon, ada emosi gelombang emosi dalam hatinya. Ia meletakkan tangannya di dahi Hwon saat ia bergumam dalam tidurnya, “Yeon Woo ya.” Air mata menetes dipipinya. Woon melihatnya dari samping, ia kaget ketika mengenali Wol.
Hwon bermimpi tentang malam ketika Yeon Woo terpilih menjadi putri mahkota, ketika mereka melihat pertunjukkan boneka. Hwon pun tersenyum. Woon heran melihat reaksinya.
Yang Myung tersadar. Kepalanya dibalut, ia melihat Wol ada disisinya. Ia mendengar sebuah suara memanggilnya, ketika ia melihat lebih jelas ternyata Yeom lah yang ada disampingnya. Yang Myung pingsan lagi.
Sebelum Raja terbangun, Wol meninggalkan kamarnya. Ia merasa ada sesuatu yang memberati hatinya. Ia berhenti sejenak dan menengok ke belakang, tapi petugas dari Departemen Physiognomi menyeretnya pergi.
Paginya Hwon terbangun dan merasa penuh energi dan bertanya apa seseorang mengunjunginya ketika ia tidur. Hyung Sun berkata kalau sebuah jimat sudah dibawa ke dekatnya. Hwon berkata kalau jimat itu berefek padanya. Ia menduga kalau jimat itu sebuah benda atau sejenisnya yang biasanya tidak disukainya.
Mood Hwon sedang baik, ia bahkan ia berhenti untuk memuji para pelayan yang membuatkan sarapannya. Ia juga memuji pekerjaan Dewan istana ketika ia sedang memeriksa pekerjaan mereka yang dilihatnya rapi dan teratur.
Ia pun menyindir dengan tajam kalau laporan mereka dibuat sangat teliti seperti laporan palsu, Hwon tertawa terbahak-bahak. Bukankah ini lucu? Para menteri bergeser dengan gelisah dan memaksakan diri untuk tertawa. Hwon langsung berhenti tertawa, mukanya berubah serius dan berkata kalau ia hanya bercanda. Para menteripun langsung diam.
Suara Hwon berubah menjadi keras. Ia mengkritik metode mereka yang memaksa rakyat jelata untuk bekerja sehingga mereka bisa melakukan perombakan secara besar-besaran pada salah satu bangunan milik Ibu Suri. Ini dilakukan karena ulangtahun ibu Suri yang sudah dekat dan bangunan itu adalah hadiahnya supaya ia terkesan pada para menteri. Salah seorang menteri berkata kalau ia sudah membuat daftar para pekerja tersebut dan mengirim mereka pulang.
Ia menambahkan kalau ia sudah membebaskan pria yang dicari Hwon (yang anaknya menabraknya pada episode 7) dan telah membawanya kesini.
Hwon bertanya, pada konstruksi itu ia melakukan pekerjaan apa. Pria itu dengan gugup melirik salah satu menteri dan berkata kalau ia bertugas membuat jembatan. Hwon kemudian menjebaknya dan bertanya apakah ia sudah melihat ukiran bunga teratai pada jembatan itu sangat bagus. Pria itu mengiyakan. Hwon kemudian menyuruhnya pulang untuk merawat anaknya serta memberinya sebidang tanah.
Pria tersebut kemudian dibayar oleh Menteri Yoon supaya ia tidak membocorkan apapun. Jika ia membocorkannya, maka anak-anaknya akan mati. Pria itu segera pulang, tapi ditengah jalan, ia dihadang oleh beberapa orang pembunuh. Ketika pembunuh itu akan mengayunkan pedangnya, seorang ahli pedang menahannya. Orang itu adalah Woon yang menutupi wajahnya. Ia pun melawan mereka. Setelah para pembunuh itu dikalahkan, Woon segera menyuruh pria tersebut pulang, kemudian melaporkan kejadian tersebut pada Hwon.
Hwon menjelaskan bagaimana kecurigaannya terpicu. Ia melihat tangan pria tersebut yang terlihat kasar, seperti baru belajar pedang, jadi ia menjebaknya dengan menanyakan ukiran teratai. Ada banyak pertanyaan dalam pikirannya, kenapa pria itu menyebut ukiran teratai itu bagus, jika ia tidak melihatnya. Kenapa ia harus berbohong. Apa yang disembunyikan orang-orang itu? Setelah memikirkannya, ia menyimpulkan kalau para menteri berbohong. Tidak ada perombakan gedung. Para menteri pasti menggelapkan dana konstruksi itu dan secara diam-diam melatih para pekerja menjadi prajurit pribadi mereka.
Woon lebih khawatir daripada Hwon, karena para menteri sedang merencanakan pengkhianatan dan hidup Hwon dalam bahaya. Hwon berusaha menenangkannya, karena sampai rencana mereka matang, hidupnya aman.
Menteri Yoon dan para kroninya bertemu, Mereka membicarakan bagaimana menangani Hwon, karena mereka sudah melakukan banyak hal tapi tidak mendapatkan hasil. Menteri Yoon mengusulkan kalau mereka harus membuatnya istirahat (mungkin membuatnya sakit atau meracuninya sedikit demi sedikit) karena akhir-akhir ini ia banyak mengurusi masalah pemerintahan, sehingga tindakan mereka tidak akan diketahuinya. Salah satu Menteri bertanya apa pria itu sudah dibereskan.Menteri yang lain menjawab kalau ia sudah membereskannya. Tiba-tiba salah satu pembunuh yang terluka datang. Ia pun menceritakan ahli pedang yang menyerang mereka. Para Menteri pun curiga kalau itu Woon. Menteri Yoon mendekati pembunuh tersebut kemudian dengan tangan dingin membunuhnya. Ia kemudian bertanya-tanya apa Raja mengirimkan peringatan.
Wol dikunci lagi dikamarnya. Ia memikirkan gumaman Raja, “Yeon Woo.” Ia bertanya-tanya apa artinya itu, “Orang macam apa yang bisa membuatnya bergetar. Jika aku adalah Yeon Woo dan bukan seorang shaman, apakah aku bisa menghiburnya?”
Ibu Suri mendengar kalau penggunaan jimat itu berefek positif dan Raja kelihatan lebih sehat. Ia sangat kagum dan berniat untuk menemui gadis itu sekarang, tapi ia ditahan oleh Kepala Peramal. Ia berkata kalau tubuh Wol telah menyerap kekuatan jahat dan harus sembuh dulu. Tapi Ibu Suri merasa tersinggung atas kelancangannya.
Untungnya Nok Young datang. Ia meyakinkan Ibu Suri kalau para menteri yang disuruhnya salah paham.Ia tidak pernah menolak perintah kerajaan, tapi ia tidak datang karena tubuhnya masih penuh dengan hawa buruk dan energi negatif. Ia berniat datang setelah ia membersihkan diri, tapi orang suruhannya langsung memikirkan kesimpulan yang salah.
Kemarahan Ibu Suri setengah mereda, tapi ia masih ingin tahu kenapa selama ini Nok Yong bersembunyi. Nok Young berkata, setelah ia melakukan ritual yang menyebabkan kematian Yeon Woo, kekuatannya menghilang. Jadi selama ini ia menunggu saat yang tepat, ketika kekuatannya kembali. Dan sekaranglah saatnya.
Nok Young pun membuat prediksi kalau ahli waris raja akan segera lahir dan ia akan kembali mengambil tempatnya di Seongsucheong, itupun jika Ibu Suri menghendaki. Tentu saja Ibu Suri menginginkannya kembali. Dalam hati, Nok Young berpikir kalau ahli waris itu bukan berasal dari Bo Kyung.
Tapi ia punya satu syarat, dengan tajam ia berkata kalau satu kapal tidak memerlukan dua nahkoda. Ini ditujukannya pada pengganti Kepala Peramal yang sedang menguping di luar.
Dengan gembira, Ibu Suri memenuhinya. Ia memberitahu peramal yang menguping itu untuk segera pergi karena sekarang pemimpin yang sebenarnya sudah kembali.
Ibu Suri meminta agar gadis peramal itu dibawa ke tempatnya karena ia ingin memberinya hadiah. Nok Young berpikir dengan cepat. Ia berkata kalau gadis itu sudah menghabiskan waktu semalaman untuk menyerap energi buruk dari Raja, dan energi ini bisa mengenai Ibu Suri. Lagipula mereka harus menjaga agar tidak merusak kekuatan spiritual gadis itu, sampai malam ketika Raja dan Ratu akan menyempurnakan perkawinannya. Mereka harus benar-benar menjaga jimat itu.
Ibu Suri merasa kecewa, tapi itu alasan yang sangat bagus. Ia pun menyerah.
Seol dengan khawatir mengecek kondisi Wol. Ia meyakinkan dirinya kalau Wol tidak terluka. Ia terus memutar-mutar badan Wol sampai ia berkata kalau ia pusing karena badannya terus diputar. Seol memarahinya karena ia pergi keluar, ia bukan gadis umur 7 tahun lagi, kenapa ia tidak pernah mendengarkan. Wol berkata kalau ia pergi mencari dirinya. Seol langsung terdiam. Ia minta maaf dan berkata kalau ini kesalahannya.
Tiba-tiba Janshil menangis dan meminta maaf karena ia tidak menjaga unninya, malah berkeliaran mencari makanan.
Janshil dan Seol segera keluar ketika Nok Young yang marah masuk untuk berbicara dengan Wol. Di luar beberapa gadis peramal sedang membicarakan Wol. Satu diantaranya menyindir kalau Wol bisa masuk Seongsucheong karena punya hubungan dengan Nok Young , bukan karena keahliannya. Janshil menjadi marah dan berteriak kalau mereka salah, ia hampir saja memberitahu mereka kalau Wol adalah bulan. (bengawanseoul.com)Untungnya Seol segera menutup mulutnya dan minta maaf pada mereka. Adiknya belum mengerti karakter China dengan baik. Ia juga meminta mereka untuk menjaga Wol. Ia segera menyeret Janshil pergi.
Nok Young menyuruh Wol untuk segera melarikan diri, tapi Wol menolak. Ia tidak ingin membuat orang-orang yang disayanginya berubah menjadi kriminal karenanya. Ini hanya untuk satu bulan dan ia akan baik-baik saja, “Jika aku tidak bisa melakukan sesuatu yang berguna, meskipun keahlianku kurang. Jika aku bisa mengurangi sedikit rasa sakitnya….”
Nok Young mengingatkannya kalau peringatannya sudah diabaikannya, ia seharusnya bersembunyi dan tidak membuat hubungan emosional dengan siapapun. Nok Young sangat sedih, ia pun terduduk dilantai. Ia memberitahu Wol kalau pekerjaan ini akan mengubah eksistensinya menjadi sebuah benda, bukan manusia, “Walaupun kau punya mata, kau tidak diperbolehkan melihat. Walaupun kau punya mulut, kau tidak bisa berbicara. Kau harus pergi dari sampingnya sebelum ia terbangun. Kau adalah orang terdekat baginya, tapi tidak boleh bertemu.” Apakah Wol tetap mau melakukan ini?
Wol menjawab kalau tugas seorang peramal adalah menghibur orang yang kesakitan. “Walaupun aku punya mata, aku tidak akan melihat. Meskipun aku punya mulut aku tidak akan membukanya. Aku akan menjaga supaya dia tidak mengetahui keberadaanku.” Ia tahu apa yang dikhawatirkan Nok Young. Hwon adalah seorang raja, sedangkan ia hanyalah seorang peramal rendahan. Ia meyakinkan kalau kekhawatiran Nok Young tidak akan terjadi. Nok Young hanya bisa melihatnya dengan pandangan cemas, karena ia tahu apa yang bakal terjadi.
Ibu Yeom sedang menyulam. Min Hwa dengan gembira menunjukkan hasil sulamannya. Ibu menduga kalau ia menyulam serangga. Dengan kecewa, Min Hwa berkata kalau ia menyulam bangau. Ia ingin menyulam untuk baju suaminya, tapi kelihatannya ia tidak ahli. Ibu langsung berkata kalau ia hanya bercanda. Itu terlihat seperti bangau, hanya saja ia harus membuat kakinya lebih panjang dan sayapnya lebih lebar. Ia juga berkata, jika Min Hwa mendapatkan kesulitan, ia boleh bertanya padanya.
Min Hwa menyelinap ke kamar Yeom, tapi ternyata kamar itu kosong. Ketika Yeom datang, ia kaget dan langsung menjadi malu. Yeom bertanya apa yang dilakukannya disini. Min Hwa merasa kecewa kenapa Yeom selalu menanyakan hal itu. Bukankah ia istrinya, seharusnya ia menanyakan apa ia datang karena merindukannya. ia minta dipeluk dan mulai membicarakan kalau seharusnya Yeom mengunjungi kamarnya malam ini….tapi ia melihat Yang Myung memandang mereka dengan nakal.
Yang Myung berkata kalau mereka boleh meneruskannya, ia tidak melihat apa-apa. Ketika Yeom bertanya kenapa ia pergi keluar, dengan tajam ia berkata akan pergi, jadi ia tidak akan mengganggu mereka. Walaupun merasa terganggu, Min Hwa melihat kalau kakaknya masih sakit, dengan enggan ia menyuruhnya tinggal dan menyelinap keluar dengan muka masam.
Malam harinya, Hwon merasa bersemangat, ia pun mulai push up. Hyung Sun terlihat khawatir, karena ia sudah melakukannya selama setengah jam. Ia takut kalau kesehatannya memburuk lagi. Hwon berdiri dan berkata kalau ia harus menyalurkan darah panasnya. Pemilihan katanya membuat semua orang berharap. Hyung Sun merasa gembira sedangkan dayang yang lain menyeringai.”Seorang ahli waris akan dibuat.”
Tapi ketika Hyung Sun mengatakan hal itu dengan keras, Hwon merasa terganggu dan berteriak, “Omong kosong macam apa yang kau ucapkan?!” Ia mengeluh, “Ini sebabnya akhir-akhir ini aku tidak mau berbicara denganmu! Aku tidak mau melihatmu!” Hyung Sun pun berdiri menghadap dinding dengan pasrah sambil menangis.
Hwon menyebut Hyung Sun terlalu emosional karena menangis hanya karena hal seperti ini,tapi Hyung Sun memberitahunyaa kalau ia benar-benar menangis karena merasa Hwon yang lama telah kembali. Ia meminta dengan sangat supaya Hwon selalu sehat dan kuat seperti sekarang. Hwon pun melunak, ia berkata kalau Hyung Sun selalu bisa membuatnya menurut. (bengawanseoul.com)Ia pun minum tehnya, tapi kemudian memuntahkannya karena terlalu panas. Para dayang pun langsung bergegas mengambilkan air minum. Setelah mereka berdua sendirian, Hyung Sun dan Hwon tersenyum.
Pada malam kedua, Wol memandang Hwon. Ia berkata dalam hati kalau ia senang melihatnya lebih sehat malam ini. Ia memintanya untuk tidak bermuka masam karena ia lebih tampan kalau tersenyum.
Hwon tersenyum dalam tidurnya. Ia memimpikan tentang Yeon Woo, ketika mereka jatuh bersama, tanaman selada, diagram otak. Malam ini ia juga bermimpi tentang masa bahagianya dengan Yang Myung.
Woon melihat semuanya dengan tenang.
Hari berikutnya, Hwon terlihat tampan dan bersinar. Ia terlihat sangat sehat, yang membuat dayang-dayang terpesona melihatnya. Tiga orang dayang membicarakan tentang Raja dan pengawalnya yang tampan. Mereka bertanya-tanya apakah rumor itu benar kalau Hwon lebih menyukai pengawalnya daripada ratunya.
Mereka tidak melihat Bo Kyung yang ada dibelakang mereka. Bo Kyung marah mendengar pembicaraan mereka. Dengan pahit, ia berpikir kalau Hwon tidak pernah tersenyum selebar itu padanya. Karena sangat marah, ia pun berbalik untuk pergi menemui Raja, ia merasa lelah sekian lama menunggu Hwon datang padanya.
Tapi ayahnya datang dan bertanya apa yang telah terjadi. Mereka pun kembali kekamarnya dan ayahnya segera memarahinya karena ia terlalu terburu-buru. Ada mata dan telinga disekitarnya, apa ia lupa. Ia memberitahu Bo Kyung kalau Raja semakin sehat dan ini bukan waktunya untuk membuat Raja marah padanya. Ia menasehatinya agar bersabar sampai mereka menyempurnakan pernikahan.
Bo Kyung menjadi lebih tenang dan setuju. Tapi ayahnya sangat marah dan menyalahkannya karena tidak bisa menaklukan hati Raja. Jika saja ia bisa melahirkan ahli waris, segalanya tidak akan menjadi begini. Bo Kyung meminta ayah membawa ibunya ke istana, karena ia merindukannya.
Ketika akan kembali ke rumahnya, Menteri Yoon berpapasan dengan Hwon di halaman. Menteri Yoon berkata kalau ia sangat senang karena kesehatan Hwon sudah membaik. Hwon berterimakasih padanya, untuk hadiah yang telah diberikannya. Menteri Yoon menyebutkan tentang ginseng, tapi kedua belah pihak berpikir tentang pembunuhan. Hwon mengerti kalau ini adalah peringatan terselubung. Menteri Yoon berjanji akan mengirimkan lebih banyak ginseng. Hwon pun menjawab, “Aku akan menunggunya.”
Sore harinya, Hwon meletakkan tangannya di dahinya, ia merasa kalau ada seseorang yang meletakkan tangannya di dahinya. Woon terlihat khawatir dan bertanya apa ia baik-baik saja. Hwon memandang tehnya dengan curiga, ia teringat peringatan Menteri Yoon. Woon bertanya apa ia perlu memeriksanya dulu, Hwon menolak. Ketika ia minum tehnya, ia tersedak. Tapi ia tetap menghabiskan teh tersebut.
Malamnya Nok Young masuk ke dalam ruang pemujaan. Ia kemudian merasakan energi aneh yang mulai muncul dan disurga, bintang sirius telah ditutupi kegelapan.
Di samping tempat tidur Raja, Wol mulai menyapanya seperti biasa, “Untuk pertama kalinya aku sangat senang menjadi seorang peramal. Apakah aku salah jika aku berpikir kalau aku sangat beruntung bisa ada disampingmu dan membantumu.”

Tapi saat ia meletakkan tangannya di dahi Hwon, ia melihat kenangannya kembali lagi. Dan saat ia mundur dengan shock, Hwon membuka matanya dan menariknya. Ia menekan Wol ketempat tidur dan bertanya, “Siapa kamu? Beritahu aku! Siapa sebenarnya dirimu!”

sumber: dramabeans.com