Film Serial Korea terbaik, Drama Korea memang lagi happening banget alur cerita dan pemain pemain nya yang selalu menjadi alasan utama penonton menikmati drama seri korea ini. Episode yang pnedek juga menjadikan sisi cerita tidak bertele-tele, kemurnian kisah tetap terfokus. nah apakah drama seri terbaik sepanjang masa?? lest check
Endless Love (KBS, 2000)
Baru di episode pertama saja, serial yang di Korea berjudul Autumn Fairy Tale sudah berhasil membuat air mata penonton menetes. Episode selanjutnya, makin “sadis”  lagi. Lika-liku perjalanan hidup dan cinta segitiga Eun Suh (Song Hye Kyo), Yoon Jun Suh (Song Seung Hoon), dan Tae Suk (Won Bin) benar-benar memeras air mata. Sejak kecil, Eun Suh (masa kecilnya diperankan Moon Geum Young) biasa hidup di keluarga kaya dan bahagia. Kehidupan itu berbanding terbalik dengan Shin Ae (kecil dimainkan Lee Ae Jeong, dewasa dimainkan Han Chae Young), teman satu kelas Eun Suh yang berasal dari keluarga miskin dengan kakak bajingan dan ibu galak yang kerap berlaku kasar padanya. Tapi kondisi berbalik ketika ayah Eun Suh mengetahui sebuah rahasia. Shin Ae dan Eun Suh tertukar di rumah sakit saat bayi. Sejak itu keadaan berbalik. Shin Ae tinggal bersama keluarga kaya raya yang kemudian pindah ke luar negri, Eun Suh tinggal di rumah sederhana bersama ibu kandungnya. Ketika tumbuh dewasa, konflik cinta pun melanda. Penayangan Endless Love di TV lokal beberapa tahun silam pastinya sangat berkesan untuk Anda. Untuk pecinta kisah melodrama, serial ini bisa dikatakan sempurna mengaduk emosi. Nonton dua episode pertama, dijamin banjir air mata. Akting Song Hye Kyo, Song Seung Hoon, Won Bin, dan Moon Geum Young menambah kesempurnaan. Musik back sound yang mendayu-dayu makin mempersedih suasana. Konflik cinta segitiga antara dua cowok tampan jelas bikin penonton susah berpihak. Song Seung Hoon ganteng, tapi Won Bin keren. Mungkin agar pendukung keduanya tak ada yang merasa menang atau kalah, kisahnya dibuat sad-ending. Sekalian, nangis-nangis semua deh!
 Winter Sonata (KBS2, 2002)
Ini serial yang membuntuti Endless Love, sebagai serial Korea sukses di Indonesia. Meski tak kalah mellow dari Endless Love, Winter Sonata berakhir bahagia dan mendatangkan kegairahan baru buat pecinta drama Korea. Tak kalah romantis dan tak kalah menguras air mata. Keunggulannya, serial ini didukung seting musim salju Korea yang romantis. Sukses serial ini berimbas pula pada sektor pariwisata Korea. Wajah melankolis Bae Yong Jun tak kalah disukai dibanding pemain muda di Endless Love. Winter Sonata bukan cuma mengangkat nama Bae Yong Jun menjadi ikon drama Korea paling digandrungi, tapi juga menjadikan drama Korea kian berjaya di Asia. Setelah serialnya usai, banyak turis mengunjungi Korea demi menjelajahi lokasi syuting Winter Sonata. Serial ini pula yang membawa serial Korea belakangan menginvasi negara Asia lain, terutama Jepang.
Jewel In The Palace (MBC, 2003)
Ini drama klasik Korea terbaik yang sangat layak tonton. Sebelum tayang di Indonesia, sudah mendulang sukses di Taiwan, Hong Kong dan China. Beruntunglah penonton di Indonesia -meski telat dua tahun- bisa ikut menikmati serial yang sukses mengangkat kembali nama Lee Young Ae. Di sini, ia dapat peran utama, Suh Jang Geum, tabib istana kenamaan pada masa Dinasti Choseon. Kisah berlatar sejarah ini terbilang cukup kompleks. Ada unsur heroik, drama, percintaan, juga sisi edukatif karena menjabarkan seluk beluk makanan dan obat-obatan tradisional Korea. Menonton film ini, seperti belajar sejarah Korea dengan cara yang menyenangkan. Ya, daya tarik budaya Korea, mulai dari bangunan kerajaan, dapur kerajaan, hingga pakaian istana dan kepangan para dayang sungguh menggugah minat penonton yang awam soal budaya dan sejarah Korea. Tak heran, serial berjudul asli Dae Jang Geum ini sukses mendobrak batasan bahasa dan kebudayaan, berhasil menjadi tayangan utama di kawasan Asia dan Amerika, dan disebut-sebut menjadi gebrakan ketiga Hallyu setelah My Sassy Girl dan Winter Sonata.
 Full House (KBS2, 2004)
Serial yang tayang periode Juli-September 2004 ini mungkin salah satu yang paling dibicarakan pecinta drama Korea hingga saat ini. Akting Rain dan Song Hye Kyo benar-benar gemilang. Chemistry keduanya pun begitu lekat, tak tergoyahkan. Bermodalkan cerita tipikal drama Korea, Cinderella Story, alur serial ini berkembangkan maksimal. Ada banyak hal menarik yang bisa disimak penonton. Rain, yang sukses dan besar sebagai penyanyi benar-benar berakting prima sebagai Lee Young Jae, artis top yang punya pembantu rumah tangga penulis pemula, Han Ji Eun (Song Hye Kyo). Marah-marahnya Lee Young Jae pada Han Ji Eun yang diam-diam dicintainya benar-benar pol dan kadang-kadang kocak. “Hei penulis ayam,” begitu dialog yang akan Anda sering dengar. Adegan ledek-meledek, pertengkaran, hingga sikap egois dan manja Lee Young Jae bisa menggemaskan siapa saja. Han Ji Eun yang polos dan lugas juga membuat penonton mudah jatuh hati.  Bahkan, jargon “azza azza fighting!” yang biasa dilontarkan  jadi populer dan melekat di hati pecinta serial ini. Pokoknya serba asyik! Ratingnya yang mencapai 42,2% menjadi bukti popularitas serial ini. Akhir happy ending yang menampilkan metamorfosa Lee Young Jae, yang berubah dari cowok pemarah dan egois, jadi suami Han Ji Eun yang lembut dan penuh kasih sayang menerbitkan harapan banyak orang, Rain dan Song Hye Kyo benar-benar jadi pasangan di duniat nyata. Gosipnya memang sering terdengar, tapi seiring waktu keduanya tak pernah mengklarifikasi. Tapi hingga sekarang pecinta serial ini belum putus harapan agar keduanya bisa kembali dalam Full House 2.
Boys Before Flowers (KBS 2, 2008)
Serial produksi KBS ini memang menjadi fenomena tak terduga dari industri serial hallyu. Sebelum penayangan perdananya di Indosiar 1 Juni lalu, BBF sudah jadi pergunjingan seru di kalangan pecinta serial korea. Di luar kisahnya yang khas Korea, segar, tata artistik megah, lagu soundtrack yang nampol, pembentukan imej karakter F4 Korea terbilang berhasil. Goo Jun Pyo (Lee Min Ho), Yoon Ji Hoo (Kim Hyun Joong), So Yi Jung (Kim Bum), dan Song Woo Bin (Kim Joon) dengan cepat melumerkan hati penggila serial Korea, sekaligus menggaet penggemar baru. Meski dibayangi Meteor Garden (MG) dan Hana Yori Dango (HYD) yang sudah ngetop duluan, BBF mampu bersaing. Perolehan ratingnya di Korea mencatat angka spektakuler, 35,5 pada episode 18, dan ditutup dengan angka 34,8 di episode terakhir. Di Filipina, rating BBF episode pertama mencapai 24,6, dan langsung menempati posisi ke-8 dari peringkat 10 besar acara berating tinggi. Di Taiwan posisi BBF langsung mencuat di tiga besar, terutama sejak kedatangan Lee Min Ho dan Goo Hye Sun ke negeri Tau Ming Se itu. Di Indonesia, tak perlulah bicara soal rating. Cukup puas rasanya Bintang mengupas habis all about BBF dalam 10 edisi plus satu edisi full BBF. Rasanya tak perlu lagi dijelaskan panjang lebar, apa alasan kuat BBF layak dikoleksi. Anda pasti lebih tahu jawabannya, kan?
Memories In Bali (SBS, 2004)
Salah satu alasan kuat mengapa serial ini wajib ditonton, karena memakai Bali sebagai judul. Dan benar, adegan episode pertama dan terakhir memang diambil di Pulau Dewata kebanggaan Indonesia. Oh ya, daerah Kemang Selatan juga disebut-sebut sebagai alamat tinggal Kang In Wook (So Ji Sub) saat di Jakarta. Hmm, tapi entah yang ini syutingnya benar-benar di Jakarta atau tidak. Yang jelas, pulau Bali memang menjadi tempat segala konflik cinta dimulai dan di akhiri. Bermula dari pertemuan Jung Jae Min (Jo In Sung) dan Lee Soo Jung (Ha Ji Won) dalam perjalanan wisata di Bali. Lee So Jung gadis yatim piatu yang bekerja sebagai pemandu wisata. Sebagai putra bungsu pemilik perusahaan Pax, Jae Min bersifat kekanak-kanakan, manja, dan suka semaunya. Sifat itu tumbuh lantaran sepanjang hidupnya diatur keras oleh ayahnya. Pertunangannya dengan Choi Young Joo (Park Hye Jin) pun atas rancangan orangtuanya. Young Joo sebenarnya masih sangat mencintai dan diam-diam ingin kembali berhubungan dengan mantan kekasihnya, Kang In Wook (So Ji Sub), pria dari keluarga sederhana yang bekerja di perusahaan milik keluarga Jae Min. Kembali ke Korea, masalah cinta segi empat ini makin runcing. Di satu sisi, Jae Min dan Lee So Jung makin merasakan getar asmara. Namun tentangan dari keluarga Jae Min menghalangi mereka. Di sisi lain, Lee So Jung yang bertetangga dengan Kang In Wook lama-lama juga merasakan chemistry karena merasa senasib. Perselisihan Jae Min dan Kang In Wook berimbas pada hubungan kerja. Meski posisinya sebagai bawahan Jae Min, Kang In Wook yang cerdas sangat potensial menyaingi kedudukannya. Sayang, perjalanan cinta yang begitu rumit dan membuat bingung diakhiri dengan adegan yang tak memuaskan penonton. Ya, lagi-lagi sad-ending dipilih menjadi pemutus rantai cinta segitiga.
 Princess Hours/Goong (MBC, 2006)
Duet Joo Ji Hoon dan Yoo Eun Hye sebagai pasangan pangeran  dan putri yang kawin karena perjodohan benar-benar romantis dan dramatis. Tapi harus diakui keduanya sukses sebagai lokomotif serial yang memadukan gaya klasik dan modern ini. Anda akan tertawa, menangis, dan emosi menyaksikan alur cerita yang dikemas sedemikian rupa. Ceritanya tentang pangeran Lee Shin (Joo Ji Hoon) yang gagal menikahi kekasihnya, Min Hyo Rin (Song Ji Hyo) yang lebih memilih jadi pebalet profesional. Tapi karena desakan pihak istana, Shin menikahi gadis yang telah dijodohkan oleh kakeknya. Gadis itu tak lain Shin Chae Kyung (Yoon Eun Hye), adik kelasnya yang di sekolah paling sebal melihat pengawalan ekstra ketat yang dilakukan pada Shin. Kehidupan rumah tangga mereka jelas jauh dari ideal. Shin yang ganteng, populer, terbengong-bengong dengan Chae Kyung yang tomboi, cuek, selalu harus bersusah payah belajar etiket dan tata krama istana. Tapi perbedaan itu yang justru membuat keduanya saling mengisi. Hidup Shin yang datar tanpa banyak kejadian unik, jadi penuh warna dan tak membosankan begitu Chae Kyung hadir. Tapi kisah cinta mereka jadi  penuh duri karena kehadiran kembali Hyo Rin yang ingin posisinya di hati Shin kembali seperti sedai kala. Suasana makin panas dengan hadirnya pewaris tahta yang hilang, Lee Yul (Kim Jung Hoon) yang berusaha merebut Chae Kyung. Drama yang mengudara Januari 2006 ini benar-benar menarik penonton muda. Sampai-sampai sang kreator membuat sekuelnya, Goong S yang menjual nama besar Se7en. Sayang tak bisa mengulangi kesuksesan.