Cast : Jason Statham, Jennifer Lopez, Michael Chiklis, Wendell Pierce, Clifton Collins, Jr.
Produser : Les Alexander, Steve Chasman, Sidney Kimmel, Taylor Hackford, Jonathan Mitchell
Sutradara : Taylor Hackford
Penulis : John J. McLaughlin, Donald E. Westlake
Produksi : Incentive Filmed Entertainment, Current Entertainment
Durasi : 118 menit

Sinopsis Film Parker:
Diangkat dari seri novel Parker yang berjudul Flashfire
(2000) karya Donald E. Westlake, Parker merupakan kali pertama seri novel crime
thriller karya Westlake yang telah dirilis semenjak tahun 1962 tersebut
diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar dengan tetap menggunakan nama Parker
sebagai nama karakter utamanya. Beberapa film yang mengadaptasi seri novel
Parker sebelumnya – seperti Point Blank (1967), The Outfit (1973) dan Payback
(1999) – mengubah nama karakter utamanya atau bahkan jenis kelamin karakter
tersebut (Made in U.S.A., 1966). Dengan naskah cerita yang ditulis oleh John J.
McLaughlin (Hitchcock, 2012), Parker berkisah mengenai seorang pencuri
profesional yang berusaha menuntut balas setelah dikhianati rekan-rekannya.
Sebuah jalinan kisah yang tepat untuk seorang Jason Statham bukan?
Parker (Statham) adalah seorang sosok pencuri profesional
yang memiliki prinsip bekerja yang tergolong mulia: ia tidak akan mencuri dari
orang-orang dengan ekonomi terbatas dan tidak akan melukai siapapun selama melakukan
pekerjaannya. Sikapnya itulah yang kemudian membuat ia diminta oleh ayah
kekasihnya, Hurley (Nick Nolte), untuk mengawal pekerjaan pencurian yang akan
dilakukan oleh lima orang yang tidak pernah dikenal Parker sebelumnya. Singkat
cerita, pencurian tersebut berjalan cukup lancar… namun Parker kemudian
dikhianati bahkan hampir terbunuh oleh pimpinan kelompok pencuri tersebut,
Melander (Michael Chiklis).
Jelas, sebagai seorang pencuri profesional, Parker tidak
akan tinggal diam. Mengetahui rencana Melander dan kawanannya berikutnya yakni
untuk mencuri perhiasan berlian dari sebuah kegiatan lelang di Palm Beach,
Florida, Amerika Serikat, Parker bersama dengan seorang agen perumahan yang
dijadikan rekan kerjanya, Leslie Rogers (Jennifer Lopez), mulai menyusun
strategi untuk menuntut balas. Melander sendiri bukannya tidak sadar bahwa
Parker gagal untuk terbunuh. Untuk mengatasi hal tersebut, dan mencegah Parker
untuk menuntut balas, Melander kemudian mengutus seorang pembunuh bayaran
bernama Kroll (Daniel Bernhardt) untuk membunuh Parker dan orang-orang
terdekatnya.
Secara mengejutkan, yang paling menarik dari Parker adalah
justru kehadiran Jennifer Lopez di dalam jalan cerita film ini. Peran Lopez
sebagai Leslie Rogers sendiri bukanlah sesosok karakter yang begitu esensial.
Berbeda dari tema cerita yang bernuansakan crime thriller dengan kehadiran
banyak sosok serius di sekitarnya, karakter Leslie Rogers justru digambarkan
sebagai sosok yang biasa diperankan Lopez dalam film-film komedi romantisnya:
sosok yang lantang berbicara, memiliki keberanian (baca: kenekatan) dalam
menjalankan setiap tindakannya dan sangat mudah untuk disukai. Karakteristik
itulah yang membuat penampilan Lopez sebagai Leslie Rogers menjadi begitu
mencuri perhatian di dalam jalan cerita Parker – meskipun karakter tersebut
dihadirkan dengan porsi penceritaan yang begitu terbatas.
Sementara itu, mereka yang mengharapkan Jason Statham untuk
berperan sebagai sosok Jason Statham yang biasa mereka dapatkan dalam film-film
aksinya – sosok pria tampan dengan pembawaan tenang yang selalu mampu lolos
dalam setiap aksi mematikan dengan kehandalannya dalam melakukan berbagai
tindak kekerasan, sepertinya akan kecewa dengan presentasi film ini. Jangan
salah. Statham masih berperan sebagai karakter yang telah terbiasa ia tampilkan
dalam setiap filmnya. Hanya saja, Parker tidak memberikan ruang yang cukup bagi
Statham untuk menghadirkan adegan aksi yang over the top nan menghibur seperti
biasanya. Sebagai gantinya, Parker justru berputar-putar dengan penceritaan
sederhana yang dihadirkan secara berbelit-belit.
Dan memang benar. Dengan durasi penceritaan sepanjang 118
menit, karakter-karakter yang gagal untuk tergali dengan baik dan kekurangan
elemen aksi yang memukau, naskah cerita Parker jelas adalah kelemahan utama
dari film ini. Dengan tema penceritaan yang sebenarnya sangat sederhana, John
J. McLaughlin terkesan berusaha untuk merumitkan setiap plot cerita yang ada.
Hasilnya, banyak adegan dalam film ini terkesan hadir dengan durasi yang
terlalu panjang dengan tanpa kehadiran esensi cerita yang kuat atau bahkan sama
sekali tidak terasa esensial untuk dihadirkan. Hubungan antar plot dalam jalan
cerita Parker juga terkesan begitu renggang yang kemudian menyebabkan penyajian
cerita antar banyak adegan terasa melompat-lompat.
Tidak ada masalah yang cukup mengganggu dari penampilan
jajaran pengisi departemen akting film ini. Walau dengan karakter-karakter yang
gagal terbangun dengan sempurna, Statham, Lopez, Michael Chiklis, Bobby
Cannavale hingga Nick Nolte tampil dalam kapasitas akting yang tidak
mengecewakan – meskipun harus diakui bahwa chemistry yang terbentuk antara
Statham dan Lopez kadang terkesan terlalu dipaksakan untuk hadir – seperti
halnya memaksakan kehadiran Lopez di poster film ini – sehingga seringkali
terlihat canggung di beberapa adegan. Tata produksi juga tidak bermasalah,
walau jelas juga tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah presentasi yang
istimewa.

Mungkin jika John J. Laughlin mampu untuk mengefisienkan
beberapa bagian penceritaan Parker dan kemudian meningkatkan kehadiran
adegan-adegan bernuansa aksi di dalam jalan cerita film ini, Parker akan mampu
terlihat lebih menarik lagi. Dengan presentasi akhir seperti yang saat ini,
sulit untuk tidak merasakan kebosanan pada lambannya ritme penceritaan yang
disediakan oleh sutradara Taylor Hackford serta bertele-telenya penceritaan
Parker yang ditulis oleh Laughlin. Statham dan Lopez mungkin masih mampu
memberikan penampilan yang tidak mengecewakan. Namun hal tersebut jelas tidak
akan mampu menyelamatkan kualitas film yang benar-benar begitu terpuruk dengan
kedangkalan penulisan naskah ceritanya.

Trailer Film Parker