Oksigen adalah unsur yang sangat penting dalam kehidupan kita. Dan udara di sekitar kita mengandung sekitar 21% oksigen. Ketika bernafas kita menghirup oksigen dan memasukannya langsung menuju ke alveoli paru dimana disana terdiri dari kapiler yang memungkinkan oksigen masuk ke aliran darah dan menuju semua sel dalam tubuh kita.

Begitu berada di aliran darah, sebagian besar oksigen mengikat dengan hemoglobin sel darah merah. Oksigen kemudian dilepaskan oleh hemoglobin dan digunakan oleh sel. Sebagai gantinya, karbon dioksida, produk sampingan dari proses ini, ditangkap dan dikembalikan ke paru-paru untuk dihembuskan keluar.

Ketika tubuh tidak memiliki asupan oksigen yang cukup, kita bisa mengalami hipoksemia atau hipoksia. Ini adalah kondisi yang sangat berbahaya. Karena tanpa oksigen yang cukup, otak, hati, dan organ lainnya dapat rusak hanya dalam waktu beberapa menit setelah gejala dimulai.

Saturasi Oksigen Normal dalam darah

Kadar oksigen dalam darah dapat diukur dengan menggunakan alat yang dikenal sebagai pulse oxymeter. Tingkat saturasi ini menunjukkan kadar oksigen yang ada dalam darah dan mengalir melalui arteri tubuh.

Saturasi oksigen normal yang ditunjukan dalam oksimeter harus berkisar antara 95% hingga 100%. Jika saturasi oksigen di bawah 90% maka itu dianggap sudah mencapai level rendah sehingga bisa dikatakan sebagai hipoksemia.

Apa yang terjadi jika saturasi oksigen menurun? Meskipun gejala dapat bervariasi antara orang ke orang, namun gejala hipoksia yang paling umum adalah perubahan warna kulit menjadi pucat, sementara bagian kuku dan bibir membiru. Penderita akan mengalami penurunan kesadaran atau disorientasi. Batuk, Detak jantung berdebar dengan cepat, napas berat dan sesak.

Hipoksemia adalah sebutan bagi kadar oksigen rendah dalam darah yang selanjutnya dapat menyebabkan hipoksia yakni kadar oksigen rendah dalam seluruh jaringan tubuh kita. Kondisi ini terjadi ketika darah tidak mampu membawa cukup oksigen ke jaringan tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.

Penyebab Saturasi Oksigen dalam darah menurun

Ada beberapa penyebab hipoksia, dan diantaranya tidak selalu berkaitan dengan penyakit. Seperti saat kita pergi ke dataran tinggi maka udaranya memiliki tingkat oksigen yang rendah. Ini sebabnya banyak dari mereka yang tidak terbiasa akan kesulitan ketika mendaki gunung.

Saturasi oksigen rendah juga bisa disebabkan oleh penyakit asma, paru-paru yang terisi cairan dan masalah pernafasan lainnya. Covid-19 saat pandemi yang lalu menimbulkan gejala

Cara menaikan saturasi oksigen

saturasi oksigen normal

Saturasi oksigen yang menurun akan sangat mengganggu penderitanya bahkan bisa membahayakan jiwa. Untuk itu, jika sudah begini maka perlu ditangani untuk segera menaikan kembali tingkat saturasinya.

Tekhnik sederhana yang bisa dilakukan bagi mereka yang tidak terlalu parah adalah dengan melakukan tekhnik proning. Tekhnik ini bisa dilakukan sendiri dan cukup efektif untuk menaikan kembali saturasi oksigen dalam darah.

Tekhnik proning diantaranya adalah berbaring tengkurap dengan bantal di bawah leher, kepala dan kaki. Lalu berganti posisi dengan berbaring menyamping yang dilanjutkan dengan duduk selonjoran. Yang perlu diingat adalah lakukan tekhnik ini di dalam ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik.

Bila saturasi turun cukup parah maka direkomendasikan untuk menggunakan selang atau masker yang dhubungkan dengan tabung oksigen. Dan jika masih belum membantu maka segera bawa ke fasilitas medis untuk meminta alat bantu nafas atau ventilator.

Kesimpulan

Pernafasan adalah salah satu proses yang sangat penting bagi kita, untuk itu kita harus senantiasa merawat kesehatan pernafasan. Jaga selalu kondisi tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat.